Oleh Luh Arik Sariadi
Tubuh membuat cahaya punya langkah
Berapa dada pernah mendekap dan
Hancurkan garis yang membentangkan kilaunya
Kini hati itu telah menjulangkan gunung
hingga tiada tepi lagi di lautan emosi
Karang-karang di air yang riak itu
telah jadi bukit-bukit kecil yang pecahkan badai sajak malam
Esok karang pun terbias jadi serbuk pasir karena air
Aku dan lututmu tenggelam
Ringkih melacak laut
Aku dan bibirmu lirih
Memilih kata-kata emosi di dahan bukit
Tidak ada komentar:
Posting Komentar