Minggu, 16 Februari 2014

Puisi Rerumputan Berdoa


Luh Arik Sariadi
Rerumputan Berdoa

Rerumputan berdoa
tertunduk lembut
tak melepas satu biji pun
tak memekarkan satu bunga pun
mereka sunyi, kusut

“kain yang dipasang di pohon besar
melambangkan keberanian
berisi gambar cita-cita
tulus, terlepas dari khianat rakyat”

ribuan daun yang sorak sorai
menebar kepulan tanah kering
mengering, tandus, kerontang
gerak tanah terbaca oleh badai
menjadi halusinasi bagi dada ilalang

satu persatu bergoyang saling tatap
telanjangi mata lantas berkedip
menuju tubrukan yang sempit
bersama mimpi yang rumit

pesta demokrasi tanpa perintah
ilalang kembali tegak, saling sasak
memberontak nyaring
bergetar kata-kata seperti sihir

Bukit geletar tertawa
disertai tetes air mata
bulir bulir mengalir
membasahi suara rerumputan
lalu menari menyusup ke tanah

“kain yang dipasang di pohon besar
melambangkan kebenaran
berisi wajah-wajah koruptor
ketus, terhempas dari monitor”

Selasa 7 Mei 2013

Kudekap Dedaunan


Kudekap Dedaunan
Oleh Luh Arik Sariadi

Kudekap dedaunan
mendekati cinta yang mengembun
di bawah pohon

ini gerak lembut atau serakah?
tanganku memelukmu
yang sedang mengering


aku kagum sembari melangkah
mendekati cinta yang mengabur
di akar pohon

aku bisu mencari-cari dahan
di atas ubun-ubun yang diam
berharap kutemukan ranting
lalu kembali kau bercinta dengan langit
menggerakkan tubuhmu naik turun
manakala angin menggodamu

irama yang tak terpahami
tiba-tiba melepaskan genggamanku
daun-daun terburai ke tanah
cinta makin terasa sunyi

Singaraja 2 Mei 2013



Puisi Masih Mabuk


Masih Mabuk
Oleh Luh Arik Sariadi

Di luar damar, cahaya samar bebukitan bercakap
arak dan asap di luar samar, sehelai daun diinjak
bergetar reranting seperti berteriak lebur semak
dan serangga mabuk di luar semak,
kau dan aku mengabur
seolah bebukitan diam dalam gemuruh

bebatuan kecil jatuh bisu
pada takdir kita dalam pertapaan,
 perang antara asap dan dingin
Kau nasihati aku duduk tanpa siksa
sedang aku mendaki bukit
daun-daun rapuh dalam jebakmu

 kau dan aku mengantuk
meneguk arak bagai embun
menghirup asap kasmaran
suara samar,
anak-anak teriak
sungai sudah sujud
semak dan serangga masih mabuk

Singaraja 2 Mei 2013