Jumat, 24 Agustus 2018



Tugas bahasa indonesia
Teks eksplanasi












 





Nama klompok: 1. Putu bujangga pradana  (14)
                                 2. pt arya wirya arta (34)
                                 3. kd pandita (17)
                                 4. km suartana (27)






2 . kutipan
Gunung mletus

Pernyatanan umum
Gunung meletus merupakan pristiwa yang terjadi akibat endapan magma di dalam perut bumi.magma adalah cairan pijar yang terdapat didalam lapisan bumi dengan suhu tinggai. Suhu lava yang dikeluarkan bisa mencapai 700 sampai 1200 .c .letusan gunung berapi yang membawa batu dan abu dapat menyembur sampai sejauh radius 18 km atau lebih .
Tidak semua gunung berapi sering meletus disebut gunung berapi aktif
Urutan sebab atau akibat
Gunung berapi yang akan meletus dapat diketahui melalui beberapa tanda, yaitu:-suhu di sekitar gunung naik,-mata air menjadi kering,-sering mengeluarkan suara gemuruh disertai getaran(Gempa),tumbuh disekitar gunung layu, dan binatang disekitar gunung berimigrasi













3. hasil diskusi
Teks eksplanasi
1.Mencari informasi atau fakta
A.    .gunung meletus merupakan pristiwa yang terjadi akibat endapan magma di dalam perut bumi
B.     Gunung berapi yang sering melutus di sebut gunung berapi aktif
C.     Letusan gunung berapi bisa menimbulkan korban dan harta benda

2. adanya hubungan kualitas
A.    Gunung meletus di sebabkan karena adanya endapan maggma di dalam perut bumi
B.     Adanya ketusan gunung berapi mengakibatkan efek positif dan negatif bagi masyarakat
3. ulasan dalam teks
1.      Kritik : magma adalah cairan pijar yang terdapat di dalam lapisan bumi dengan suhu yang sangat tinggi
2.      Saran: gunung berapi yang akan meletus di ketahui melalui beberapa tanda yaitu suhu sekitar gunung naik
3.      Sanggahan : tidak ada sanggahan di dalam teks
4.      Pujian :tidak ada pujian di dalam teks
5.      Penolakan :tidak ada penolakan didalam teks
6.       Persetujuan : tidak ada persetujuan di dalam teks

4. bagan teks eksplanasi








Gunung berapi
 





 



TUGAS BAHASA INDONESIA





NAMA KELOMPOK :
1 KADEK AGUS MERLIAWAN  16
2 KOMANG ADE SUANDIKA      25
3 KADEK SATRIA NUGRAHA   18
4 GEDE GITA SUKAANTARA   06
 XI DPIB1
SMK NEGERI 3 SINGARAJA





INFORMASI DAN FAKTA :
1 Blood Moon atau bulan darah terjadi ketika bulan berada pada titik orbit terjauh dari bumi
2 Blood Moon memiiki ukuran 15 persen  lebih kecil dari supermoon, sehingga cahaya yang                  dipantulkan jauh lebih sedikit yakni 30 persen
3 Terjadinya  Blood Moon berdampak pada peningkatan aktivitas seismic dan tektonik di bumi
4 kesejajaran bumi dengan planet lain menyebabkan dan dapat memicu gempa

ADANYA HUBUNGAN KAUSALITAS
1 Blood Moon atau bulan darah terjadi karena bulan berada pada titik orbit terjauh dari bumi
2 Blood Moon memiliki ukuran 15 persen lebih kecil dari supermoon sehingga cahaya yang dipantulkan jauh lebih sedikit yakni 30 persen


ULASAN: KOMENTAR PENULIS TERHADAP FENOMENA YANG TERJADI

1.      keritik
2.      Saran
3.      Sanggahan
4.      Pujian
5.      Penolakan
Teks tersebut kurang baik karena tidak mengandung ulasan terhadap fenomena yang terjadi








BAGAN TERJADINYA GEMPA BUMI

SEBAB GEMPA

DAN MENYEBABKAN PLANET  KITA MENGALAMI PERGESERAN LEMPENG TEKTONIK YAITU SEPERTI BENCANA GEMPA BUMI YANG MELANDA PULAU LOMBOK PADA AKHIR-AKHIR INI.


KESEJAJARAN BENDA ANTARIKSA SEPERTI GERHANA MICRO BLOOD MOON BERDAMPAK PADA PENINGKATAN AKTIVITAS SEISMIK DAN TEKTONIK DI PLANET BIRU KITA INI
 


TUGAS BAHASA INDONESIA
ANALISIS TEKS EKSPLANASI

GERHANA BULAN


ANGGOTA KELOMPOK:

Gede Agas Pradhitya Wiguna
Komang Sudaryanta
Kadek Yogi Sutrisna Aditya
Maulana Walid

Tahun pelajaran : 2018/2019
SMK Negeri 3 Singaraja


ANALISIS TEKS EKSPLANASI
Gerhana Bulan 28 Juli 2018 Memicu Gempa Lombok
Untuk itulah fenomena akhir Juli 2018 ini dikenal sebagai micro Blood Moon atau "Bulan Darah" berukuran mikro.
Micro blood Moon terjadi ketika Bulan berada pada titik orbit terjauh dari Bumi, atau apogee --berbeda dengan Supermoon yang terjadi ketikan Bulan berada pada titik orbit terdekat dengan Bumi, atau perigee.
Jadi, selain ukurannya yang 15 persen lebih kecil dari Supermoon, cahaya yang dipantulkan oleh micro Blood Moon juga jauh lebih sedikit, yakni hanya sekitar 30 persen, sehingga akan terlihat suram.
Gerhana dan Kesejajaran Benda Antariksa Menyebabkan Gempa?
Sementara para pengamat dan khalayak menikmati micro Blood Moon yang mempesona, seorang prakirawan seismik mengklaim bahwa gerhana Bulan itu mampu memicu gempa Bumi.
Frak Hoogerbeets (49) dalam situs web pemantau gempanya, Ditranium.org, pada 24 Juli 2018 lalu meramal, kesejajaran benda antariksa --seperti pada gerhana micro Blood Moon dan yang lainnya-- akan berdampak pada peningkatan aktivitas seismik dan tektonik di Planet Biru kita ini.
Hoogerbeets menggunakan cara yang tidak diakui luas oleh komunitas ilmiah, yakni memprediksi gempa Bumi dengan keterkaitannya pada kesejajaran antar benda antariksa.
"Setiap kali tiga benda antariksa di Tata Surya kita mengalami kesejajaran, akan ada gempa yang signifikan terjadi pada satu dua hari sebelum atau sesudahnya," klaimnya.
Selain soal gerhana, Hoogerbeets menyajikan contoh soal kesejajaran Bumi dengan planet lain di Tata Surya yang menurutnya, mampu memicu gempa.
"Bumi telah berada di antara Mars dan Merkurius selama beberapa pekan terakhir dan sedikit tarikan gravitasi dari kedua belah pihak dapat mengganggu lempeng tektonik Bumi," Hoogerbeets memprediksi, 
"Pada tanggal 15 Juli 2018, Bulan mulai menghadapi resonansi elektromagnetik dari planet Merkurius dan Mars. Dan (resonansi elektromagnetik itu) akan berlangsung hingga tanggal 27 Juli."
Dan kondisi itu, menurut 'ramalan' Hoogerbeets, dapat memicu gempa.
Ia juga mendasari ramalan tersebut atas kondisi serupa pada beberapa tahun sebelumnya.
"Geometri benda langit itu pada tahun ini mirip seperti pada akhir April 2016 ketika gempa bumi berkekuatan 7 SR terjadi di Vanuatu dan berkekuatan 6,6 SR di sepanjang Kenaikan Timur Laut Pasifik."
Mengingat kondisi kesejajaran benda langit tahun ini sama seperti pada tahun 2016, maka Hoogerbeets memperkirakan bahwa resonansi magnetik itu"Akan memicu terjadinya peningkatan aktivitas seismik tektonik pada 23-26 Juli 2018 dengan kemungkinan terjadi gempa berkekuatan rendah hingga maksimal 6 SR."
"Sedangkan pada tanggal 27-30 Juli merupakan titik kritis, dengan potensi terjadi gempa berkekuatan 6-7 SR," tanpa menyebut lokasi di mana gempa itu mungkin terjadi.
Kata Ilmuwan LIPI
Lima hari usai Frank Hoogerbeets merilis prediksi tersebut pada situs web pemantau gempanya Ditranium.org, gempa berkekuatan 6,4 SR terjadi di Lombok, Nusa Tenggara Barat, Indonesia pada 29 Juli 2018.
Meski tampak menunjukkan bahwa 'ramalan' Hoogerbeets tepat, namun, beberapa ilmuwan berpendapat lain.
"Kalo disangkut-pautkan dengan gempa di Lombok, saya kira tidak ada hubungannya," kata Danny Hilman Natawidjaja dari Pusat Penelitian Geoteknologi Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) saat dihubungi Liputan6.com, Minggu 29 Juli 2018.
"Pertama, gempa-nya (di Lombok) sendiri terjadi sehari setelah gerhana Bulan. Kedua, agar suatu gerhana bisa menyebabkan gempa Bumi, maka span (rentang) waktu terjadinya gerhana itu harus berlangsung sangat lama sekali."
"Selain itu, butuh daya tarik gravitasi yang besar juga dalam sebuah kesejajaran antar benda antariksa, agar hal itu mampu menghasilkan gempa di Bumi. Sementara gerhana yang kemarin itu, daya tarik gravitasi-nya kecil sekali dan sangat kecil pula memicu gempa."
Terkait apakah kesejajaran benda antariksa dan gerhana Bulan dapat dijadikan sebagai faktor untuk memprediksi gempa, Danny mengatakan, "Bisa saja sebetulnya ... dan masih masuk ranah sains. Tapi ya tadi, kecil sekali kemungkinannya."


HASIL DISKUSI KELOMPOK
1.     Informasi fakta
A.       Micro Blood Moon terjadi ketika bulan berada pada titik orbit terjauh dari bumi
B.       Micro Blood Moon lebih kecil dibandingkan dengan SuperMoon
C.       Micro Blood Moon berbeda dengan SuperMoon, Mikro Blood Moon terjadi ketika bulan berada pada titik orbit terjauh dari bumi,sedangkan SuperMoon terjadi ketika bulan berada pada titik orbit terdekat dari bumi
2.                  Hubungan Klausalitas
A.  Gerhana Bulan memicu gempa bumi
3.                  Ulasan teks ini terdapat ulasan sehingga teks ini kurang bagus
4.                  Bagan Terjadinya Gerhana Bulan











Text Box: Bulan berada pada titik orbit terdekat dari bumi atau perigee.


Text Box: Bulan berada pada titik orbit terjauh dari bumi atau apogee.