BAHASA INDONESIA
TEKS EKSPLANASI
Kelas
XI DPIB 1
Anggota
Kelompok :
1.
Gusti
Ayu Putu Selina Dewi (10)
2.
Gusti
Agung Adhi Mahardika (12)
3.
Made
Semawa Putra (32)
4.
Dicky
Darma Sanjaya (35)
Tahun pelajaran
: 2018/2019
SMK Negeri 3
Singaraja
Kutipan teks
Gerhana Bulan Total 28 Juli 2018, Gerhana
Bulan Dengan Durasi terlama Abad Ini!
Jakarta Pada hari Sabtu (28/7/2018) akhir pekan nanti, sebuah
gerhana bulan total akan terjadi. Gerhana bulan total kali ini terbilang
istimewa karena durasi dari gerhana bulan total ini akan jadi yang terlama di
abad ini.
Melansir pernyataan dari Peneliti Pusat Sains Antariksa LAPAN
Rhorom Priyatikanto, gerhana bulan total kali ini akan berdurasi 1 jam 43
menit.
Gerhana bulan total kali ini terjadi karena bulan berada pada
titik Apogee, atau titik terjauh dari Bumi. Gerhana bulan total ini juga bisa
disebut sebagai Micromoon karena penampakannya yang kecil, kebalikan dari
gerhana bulan total yang terjadi pada Januari lalu yang memiliki sebutan Super
Blue Blood Moon di mana ukuran bulan terlihat lebih besar dan cerah.
Puncak dari gerhana bulan total ini sedikit lebih lama ketimbang
gerhana bulan total biasa, yakni terjadi di pukul 03.23 WIB. Hal ini wajar
karena memang kondisi Bulan sedang di titik paling jauh dari Bumi. Jarak Bulan
dan Bumi yang menyebabkan terjadinya gerhana bulan total Micro Blood Moon ini
sejauh 406.223 kilometer.
Buat kamu yang sudah lama menantikannya, ingat, gerhana bulan
total akan terjadi pada 28 Juli 2018. (Foto: Bintang.com/Bambang E.Ros)
Keadaan Bulan dan Bumi yang berada di titik terjauh ini juga
mempengaruhi pergerakan Bulan yang berjalan makin lambat di orbitnya. Hal ini
membuat gerhana bulan total kali ini akan jadi gerhana bulan total dengan
ukuran bulan terkecil dan durasi terlama di tahun 2018. Soal durasi, tak cuma
terlama di 2018, gerhana bulan total ini akan jadi gerhana bulan total
berdurasi paling lama di abad ke 21.
Bahkan, melansir Space.com yang mengutip buku "The Five
Millennium Canon of Lunar Eclipses: (-1999to +3000)", kita akan menemui
gerhana bulan total dengan durasi selama ini pada 9 Juni 2123 mendatang.
Gerhana Bulan Total dan penampakan Planet Mars
Di gerhana bulan total kali ini, Planet Mars akan nampak
bersamaan dengan bulan. Hal ini terjadi karena pada gerhana bulan total kali
ini, Planet Mars akan berada di titik oposisi yang berseberangan dengan
matahari dari perspektif Bumi. Jadi, gerhana bulan total ini akan memiliki
konfigurasi Matahari-Bumi-Bulan yang berada dalam satu garis lurus di bidang
tata surya.
Selain itu, Planet Mars juga berada di titik yang cukup dekat
pada Bumi. Di peristiwa gerhana bulan total nanti, Mars belum berada pada titik
terdekat, namun puncak titik terdekatnya Mars terjadi pada 31 Juli 2018. Hal
ini akan menjadikan gerhana bulan total nanti akan juga dihiasi Mars yang lebih
terang dan lebih mudah dilihat di langit malam.
Sebelumnya, fenomena di mana gerhana bulan total bersanding
dengan Mars yang berada di oposisi matahari terjadi pada 6 Agustus 1971, atau
47 tahun yang lalu.
Minggu ini tiga planet--Mars, Venus, dan Jupiter--bisa terlihat
langsung dari bumi. Bahkan tanpa perlengkapan seperti teleskop dan teropong.
Hujan Meteor di kala Gerhana Bulan Total Terjadi
Saat gerhana bulan total berlangsung nanti, langit tak cuma
dihiasi oleh penampakan bulan dan juga planet Mars, namun juga hujan meteor.
Menurut yang dikutip Liputan6.com dari Peneliti Pusat Sains Antariksa LAPAN
Rhorom Priyatikanto, hujan meteor ini biasanya aktif antara 17 Juli hingga 24
Agustus, dan akan memuncak pada malam 12 Agustus hingga dini hari 13 Agustus.
Sebenarnya di saat bulan purnama, hujan meteor akan sulit
terlihat. Namun sebaliknya ketika gerhana bulan total terjadi, hujan meteor
akan mudah terlihat.
Minggu ini tiga planet--Mars, Venus, dan Jupiter--bisa terlihat
langsung dari bumi. Bahkan tanpa perlengkapan seperti teleskop dan teropong.
Asal-Usul Penamaan Gerhana Bulan Total Blood Moon
Menurut pernyataan Kepala Lembaga Penerbangan dan Antariksa
Nasional (LAPAN) Thomas Djamaluddin, gerhana bulan total kali ini akan berwarna
merah darah. Warna yang terlihat muncul ini tak akan terjadi saat gerhana bulan
sebagian, hanya di gerhana bulan total. Hal inilah yang membuat gerhana bulan
total disebut blood moon.
Blood moon ini terjadi karena atmosfer Bumi membiaskan cahaya
dari Matahari. Di kala cahaya matahari tertutup sempurna oleh Bumi ketika
gerhana bulan total, namun atmosfer Bumi tetap membiaskan cahaya merah yang
datang dari matahari. Hal ini membuat bulan justru berwarna merah dan tidak
gelap. Selain itu, Bulan memiliki lapisan debu ultra halus di atmosfernya, yang
memberikan efek pemantulan cahaya pembiasan matahari dari atmosfer Bumi
sehingga di gerhana bulan total warna bulan makin merah.
Kondisi kebalikan dari gerhana bulan total ini terjadi di
gerhana matahari total, di mana Bulan menutup cahaya matahari ke Bumi, sehingga
Bulan hanya terlihat seperti bayangan di Bumi. Terlebih lagi, Bulan tak
memiliki atmosfer yang mampu membiaskan cahaya matahari hingga tampak di Bumi.
Blood Moon Muncul Akhir Pekan Ini, Apa Dampak untuk Kesehatan?
(Romolo-Tavani/Shutterstock)
Lokasi penampakan gerhana bulan total di Indonesia
Gerhana bulan total kali ini akan terjadi pada pukul 3.22 WIB
dan memakan waktu 1 jam 43 menit.
Menurut peta gerhana bulan total yang dirilis Space.com, area
yang mendapatkan cakupan secara penuh dari durasi gerhana bulan total selama 1
jam 43 menit tersebut hanya beberapa: sebagian besar benua Afrika (terutama
sisi timur), seluruh Timur Tengah, Asia Selatan, serta Samudera Hindia.
Sementara di Indonesia, kita hanya kebagian durasi penuh dari
gerhana bulan total di sebagian besar pulau Sumatera saja. Jadi jika Anda
tinggal di Sumatera, Anda bisa menikmati gerhana bulan total ini dalam durasi
penuh.
Meski demikian, seluruh wilayah Indonesia bisa menikmati gerhana
bulan total, namun bagian akhir gerhana tak akan bisa dinikmati sebagian besar
wilayah Indonesia seperti di Kalimantan, sebagian besar pulau Jawa (makin ke
barat pulau Jawa, durasi gerhana bulan total akan makin panjang), Bali, Lombok,
Nusa Tenggara, Sulawesi, Maluku, dan Papua. Hal ini disebabkan karena Bulan
seudah lebih dahulu terbenam.
HASIL DISKUSI
KELOMPOK
1.
Informasi
fakta
a.
Blood moon ini terjadi
karena atmosfer Bumi membiaskan cahaya dari Matahari.
b.
Kondisi kebalikan dari
gerhana bulan total ini terjadi di gerhana matahari total, di mana Bulan
menutup cahaya matahari ke Bumi, sehingga Bulan hanya terlihat seperti bayangan
di Bumi.
c.
Jarak Bulan dan Bumi
yang menyebabkan terjadinya gerhana bulan total Micro Blood Moon ini sejauh
406.223 kilometer.
d.
Sebenarnya di saat
bulan purnama, hujan meteor akan sulit terlihat.
e.
Warna yang terlihat
muncul ini tak akan terjadi saat gerhana bulan sebagian, hanya di gerhana bulan
total
2.
Adanya hubungan
klausalitas
a. Hal ini membuat
gerhana bulan total kali ini akan jadi gerhana bulan total dengan ukuran bulan
terkecil dan durasi terlama di tahun 2018.
b. Hal ini terjadi karena pada gerhana bulan
total kali ini, Planet Mars akan berada di titik oposisi yang berseberangan
dengan matahari dari perspektif Bumi.
c.
Jarak Bulan dan Bumi
yang menyebabkan terjadinya gerhana bulan total Micro Blood Moon ini sejauh
406.223 kilometer.
3.
Ulasan
Pada teks
“Gerhana Bulan Total 28 Juli 2018, Gerhana Bulan Dengan Durasi Terlama Abad
Ini” kami menemukan ulasan yaitu berupa saran:
a.
Minggu ini tiga planet--Mars,
Venus, dan Jupiter--bisa terlihat langsung dari bumi. Bahkan tanpa perlengkapan
seperti teleskop dan teropong.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar