NO
|
SOAL PAKET 1
|
1
|
“Kau punya anak, punya istri. Dari itu kau punya
pegangan hidup, punya tujuan minimal. Tapi yang terpenting kau punya tangan.
Hingga kau dapat mencapai apa saja yang kaumaui. Sebagai suami, sebagai ayah,
sebagai laki-laki, sebagai manusia juga, seperti yang kita omongkan dulu, kau
dapat mencapai sesuatu yang kau inginkan. Alangkah indahnya hidup ini, kalau
kita mampu berbuat apa yang kita inginkan. Tapi kini aku tentu saja tak dapat
berbuat apa yang kuinginkan. Masa mudaku habis sudah ditelan kebuntungan
ini.” (A.A Navis, Angin
dari Gunung)
Isi cerpen di atas
adalah....
a.
Kesedihan karena kebuntungan
b.
Penyesalan karena buntung
c.
Kebuntungan seorang istri
d.
Tangan buntung pencerita
e.
Penderitaan anak istri
|
2
|
Tono duduk di
bawah pohon jambu sambil merenung. Ingatannya melayang ke masa lampau ketika
gerombolan pengacau menyerang kampungnya. Ia mengungsi dengan orang tuanya,
tetapi sebuah peluru nyasar tepat mengenai kepala ibunya, yang kemudian
meninggal.
Latar pada cuplikan cerita tersebut
adalah….
|
3
|
Ia melangkah
mengikuti gaetan tangan anak itu. Beberapa waktu berselang tadi ia telah
menjumpai bibinya, mencium tangannya dengan penuh mesra, lalu duduk bersimpuh
di hadapannya. Ia sudah lama sekali merindukannya, sejak ia mulai merantau
dan mengembara amat jauh. Perempuan itu adik ayahnya, yang sudah belasan
tahun meninggal dunia.
(Rindu Ladang Padang Halang, M. Fudoli Zaini)
Penggalan cerpen di
atas menggunakan sudut pandang….
|
4
|
Isi kepala Ibu memang berbeda dengan ibu
lain. Dalam kepalanya seolah hanya ada tiga kata, menu makan malam. Setiap
detik, setiap helaan napasnya, pikirannya adalah menu-menu masakan untuk
makan malam saja. Makan malam itulah ritual resmi yang secara tersirat
dibikinnya dan dibuatnya tetap lestari hingga saat ini. Meskipun, ketiga
anaknya telah beranjak dewasa, ia tak pernah surut mempersiapkan makan malam
sedemikian rupa sama seperti ketika ia melakukannya pertama, sejak usia
pernikahannya masih satu hari.
Kadek Sonia Piscayanti , Menu Makan Malam
Pesan pada penggalan
cerpen di atas adalah....
a.
Menjadi ibu harus tulus
b.
Ibu yang baik pandai memasak
c.
Ibu zaman sekarang malas
d.
Menjadi ibu harus kurus
e.
Seorang ibu harus sayang suami
|
5
|
"Apa yang ingin kamu tentang, anak
muda?"
Pengacara muda
tertegun. "Ayahanda bertanya kepadaku?"
"Ya, kepada kamu, bukan sebagai putraku, tetapi kamu sebagai ujung tombak pencarian keadilan di negeri yang sedang dicabik-cabik korupsi ini." Pengacara muda itu tersenyum.
Putu Wijaya, Peradilan
Rakyat
Nilai budaya yang
terdapat pada penggalan cerpen di atas adalah….
a.
Kebiasaan berdiskusi antara anak dan ayah
b.
Kebiasaan korupsi di negari sendiri
c.
Nepotisme yang dekat dengan korupsi
d.
Korupsi yang mengoyak-ngoyak negeri
e.
Anak dan ayah sepakat menolong koruptor
|
6
|
Setelah
minum teh, Vikhlyenev memintaku untuk ke kamar kerjanya. Menahanku berbicara
dan dengan suara lirih ia berucap, "Aku tak tahu bagaimana berterima
kasih padamu, teman. Aku sangat menderita dan tersiksa. Namun, kini aku luar
biasa bahagia, dan ini bukan pertama kalinya kau menolongku dari masalah yang
mengerikan. Teman, kumohon jangan menolak jika aku ingin memberimu…ini!
Lokomotif mini yang kubuat sendiri, aku mendapatkan penghargaan atas penemuan
ini. Ambillah sebagai rasa terima kasihku, juga sebagai tanda pertemanan
kita. Terimalah demi aku!"
Anton Chekhov, Ninochka
Saduran cerpen di atas ke
dalam drama yang benar....
a.
Tempat adegan di kamar tidur
b.
Suasana adegan sangat romantis
c.
Karakter 2 tokoh bertolak belakang
d.
Ada 2 tokoh yang terlibat dalam adegan
e.
Adegan yang terjadi merupakan pengenalan
|
7
|
Kakak-kakak
Puteri Kuning yang melihat adiknya menyapu, tertawa keras-keras. "Lihat
tampaknya kita punya pelayan baru,"kata seorang diantaranya. "Hai
pelayan! Masih ada kotoran nih!" ujar seorang yang lain sambil
melemparkan sampah.
Kutipan di atas menunjukkan….
a.
Latar
tempat
b.
Amanat
c.
Gaya
bahasa
d.
Nilai historis
e.
Karakter tokoh
|
8
|
Demikianlah para
menantu pun berbisik-bisik dengan istri atau suami masing-masing. Anak-anak
berbisik antarmereka. Para pembantu berbisik-bisik antarmereka. Kemudian
keadaan berkembang menjadi bisik-bisik lintas "kelompok". Kakek
berbisik-bisik dengan ayah atau menantu laki-laki atau pembantu laki-laki.
Nenek berbisik-bisik dengan ibu atau menantu perempuan atau pembantu
perempuan. Para menantu berbisik-bisik dengan orang tua masing-masing. Ibu
berbisik-bisik dengan anak perempuannya atau menantu perempuannya atau
pembantu perempuan. Ayah berbisik-bisik dengan anak laki-lakinya atau menantu
laki-lakinya atau pembantu laki-laki. Akhirnya semuanya berbisik-bisik dengan
semuanya.
Ulasan yang tepat
untuk penggalan cerpen di atas adalah....
a. Suami istri
bercakap-cakap karena saling merindukan.
b. Watak yang paling
kuat adalah sosok ayah sebagai kunci.
c.
Nilai yang ditonolkan pada cerpen adalah nilai
jeberagaman.
d. Alur regresif
digunakan pengarang untuk merangkai cerita.
e.
Tema cerpen di atas adalah komunikasi dalam
keluarga.
|
9
|
Orang-orang itu
masih sempat melihat dia mengayunkan kayu, sebelum akhirnya ia terjatuh, tak
sadar. Anjing-anjing itu menyelinap ke balik kegelapan ketika melihat banyak
orang datang. Mereka memandangi mayat dan laki-laki pingsan itu.
(Kuntowijoyo, Anjing-anjing
Menyerbu Kuburan)
Sudut pandang yang digunakan pengarang adalah....
a. Orang pertama di
dalam cerita
b. Orang pertama di
luar cerita
c.
Orang ketiga terbatas
d. Orang ketiga serba
tahu
e.
Orang pertama pelaku utama
|
10
|
Aku mau membantah. Tapi sebelum aku dapat memilih kata,
dia berkata lagi. “Seperti tadi saja. Kalau bukan aku yang menyapamu, kau
takkan tahu siapa aku, bukan? Sedang mata pertama melihat aku tadi, kau
seolah melihat pengemis yang dijijiki. Alangkah cepatnya segalanya berubah.
Dan lebih cepat lagi seseorang melupakan seseorang lainnya, meski pernah
orang itu dicintainya.”
(A.A
Navis, Angin dari Gunung)
Nilai yang ditanamkan pada penggalan cerpen
di atas adalah….
a.
keadilan
b.
sosial
c.
kesetiaan
d.
religius
e.
kemanusiaan
|
Kamis, 24 September 2015
Latihan Soal Cerpen
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar