Selasa, 12 Agustus 2014

Kegiatan Belajar 2_SENI BUDAYA XII KTSP



Kegiatan Belajar 2
1) Tujuan Pembelajaran
  • Siswa mampu membedakan fungsi musik berdasarkan pada tujuan pementasannya
  • Siswa mampu menjelaskan manfaat musik dan aplikasinya dalam kehidupan sehari-hari

2) Uraian Materi
a)    Menjelaskan tujuan pementasan musik sebagai hiburan, bisnis, dan amal

Musik adalah salah satu cabang seni yang sangat dekat dengan kehidupan kita. Bahkan sejak kita masih bayi, mungkin, kita sudah dikenalkan dengan ‘seni musik’ oleh ibu kita, yaitu lewat nyanyian-nyanyian sederhana, misalnya: lagu Nina Bobo, Pelangi, Pak Pos, dan banyak lagi. Nyanyian-nyanyian itu juga menyemarakkan hidup kita hingga memasuki masa pendidikan prasekolah maupun awal-awal sekolah. Selama pendidikan sekolah formal maupun di lingkungan kita masing-masing, kita pun selalu dikenalkan yang nyanyian-nyanyian yang makin lama makin rumit seiring dengan makin bertambahnya tingkat pendidikan kita. Musik yang kita kenal pun bukan lagi hanya sekedar musik vokal tapi, lebih dari itu, kita pun mengenal instrumen-instrumen musik baik itu instrumen ritmis maupun melodis. Musik akan selalu mengiringi hidup kita hingga kita dewasa bahkan hingga kita kembali ke pangkuan-Nya. Musik menemani kita. Musik menghibur kita sepanjang hayat.
Musik yang kita kenal pun tidak terbatas sebagai sarana hiburan saja melainkan juga musik sebagai salah satu bagian dari sebuah kebudayaan dari suatu bangsa, musik sebagai salah satu bagian dari ritus keagamaan, musik sebagai sarana peluap emosi, dan sebagainya. Lebih dari semua hal di atas, musik adalah bagian yang tidak dapat dipisahkan dari suatu kebudayaan. Lahirnya dan berkembangnya suatu kebudayaan oleh manusia sudah dipastikan tidak akan terlepas dari unsur musik. Pendek kata, setiap kebudayaan pasti memiliki musik tersendiri.
Musik yang berkembang di masyarakat, tentu dapat kita jadikan sesuatu selain hiburan semata. Musik bisa dijadikan ladang bisnis yang menjanjikan kebahagiaan di masa mendatang. Kita perhatikan dengan cermat bahwa musik menjadi lahan bisnis yang menyuburkan banyak orang. Industri musik kini tak bisa dipandang sebelah mata, beragam sisi serta bagian didalam musik hampir semuanya bisa menghasilkan uang dan tak tanggung-tanggung semuanya berjumlah besar. Lihat saja bisnis RBT yang menghasilkan bisnis besar di bidang musik.
Bisnis musik yang baik dan terencana dengan matang akan membuat anda mencapai tujuan anda apabila anda ingin berkiprah di bidang musik. Tanpa melihat apakah anda sebuah band, penyanyi solo ataupun bergerak di bidang production house, sebuah rencana bisnis yang baik akan mengubah angan-angan menjadi strategi, dan mimpi menjadi kenyataan.
Imbas dari perkembangan musik yang sangat pesat adalah lahirnya sosok dermawan-dermawan yang tulus dalam memberi sesuatu kepada orang banyak yang kurang beruntung. Dengan hadirnya musik sebagai bahan bisnis, banyak pihak diuntungkan.  Keuntungan ini akan lebih bermanfaat jika diberikan kepada orang lain yang membutuhkan. Walaupun tidak menyentuh secara langsung, kehadiran musik sebagai bisnis hiburan, telah membuka lapangan pekerjaan yang lebih luas. Ini disebut musik sebagai amal.
Amal yang terlihat langsung misalnya adanya konser musik yang memang ditujukan untuk penggalian bantuan. Ketika ada bencana Tsunami di Aceh, musisi-musisi di seluruh Indonesia bergerak dengan cepat dengan menggelar pertunjukan-pertunjukan musik untuk memperoleh dana/bantuan. Tidak hanya musisi yang ternama, musisi jalanan pun serta menggunakan musik sebagai amal.

b)    Manfaat musik dalam perkembangan kecerdasan emosional
Penelitian menunjukkan bahwa musik dapat memberikan rangsangan-rangsangan yang kaya untuk segala aspek perkembangan secara kognitif dan kecerdasan emosional (emotional intelligent). Roger Sperry (1992) dalam Siegel (1999) penemu teori Neuron mengatakan bahwa neuron baru akan menjadi sirkuit jika ada rangsangan musik sehingga neuron yang terpisah-pisah itu bertautan dan mengintegrasikan diri dalam sirkuit otak, sehingga terjadi perpautan antara neuron otak kanan dan otak kiri itu. Bila mereka mampu menggunakan fungsi kedua belahan otaknya secara seimbang, maka apabila mereka dewasa akan menjadi manusia yang berpikir logis dan intutif, sekaligus cerdas, kreatif, jujur, dan tajam perasaannya.
Mengacu pada perkembangan kognitif dari Piaget (1969) dalam teori belajar yang didasari oleh perkembangan motorik, maka salah satu yang penting yang perlu distimulasi adalah keterampilan bergerak. Melalui keterampilan motorik anak mengenal dunianya secara konkrit. Dengan bergerak ini juga meningkatkan kepekaan sensori, dan dengan kepekaan sensori ini juga meningkatkan perkiraan yang tepat terhadap ruang (spatial), arah dan waktu. Perkembangan dari struktur ini merupakan dasar dari berfungsinya efisiensi pada area lain. Kesadaran anak akan tempo dapat bertambah melalui aktivitas bergerak dan bermain yang menekankan sinkronis, ritme dan urutan dari pergerakan. Kemampuan-kemampuan visual, auditif dan sentuhan juga diperkuat melalui aktivitas gerak.
Musik berhasil merangsang pola pikir dan menjadi jembatan bagi pemikiran-pemikiran yang lebih kompleks. Didukung pula oleh Martin Gardiner (1996) dalam Goleman (1995) dari hasil penelitiannya mengatakan seni dan musik dapat membuat para siswa lebih pintar, musik dapat membantu otak berfokus pada hal lain yang dipelajari. Jadi, ada hubungan logis antara musik dan matematika, karena keduanya menyangkut skala yang naik turun, yaitu ketukan dalam musik dan angka dalam matematika.
Sternberg dan Salovery (1997) mengemukakan bahwa kecerdasan emosional adalah kemampuan mengenali emosi diri, yang merupakan kemampuan seseorang dalam mengenali perasaannya sendiri sewaktu perasaan atau emosi itu muncul, dan ia mampu mengenali emosinya sendiri apabila ia memiliki kepekaan yang tinggi atas perasaan mereka yang sesungguhnya dan kemudian mengambil keputusan-keputusan secara mantap.
Kehalusan dan kepekaan seseorang untuk dapat ikut merasakan perasaan orang lain, menghayati pengalaman kehidupan dengan “perasaan”, adalah fungsi otak kanan, sedang kemampuan mengerti perasaan orang lain, mengerti pengalaman dengan rasio adalah fungsi otak kiri. Kemampuan seseorang untuk dapat berkomunikasi dengan baik dan manusiawi dengan orang lain merupakan percampuran (blending antara otak kanan dan kiri itu).

c) Menjelaskan musik sebagai terapi
Di dalam masyarakat, musik juga dimanfaatkan sebagai alat terapi. Musik-musik tertentu, seperti musik klasik, mozart telah dibuktikan mampu mengobati seseorang yang mengalami masalah kejiwaan, seperti sulit tidur, sering berhalusinasi. Secara fisik, musik juga mampu menyembuhkan seseorang dari penyakit, seperti sakit kepala, diabetes, dan kelumpuhan. Hal ini dimungkinkan oleh seimbangnya otak kanan dan otak kiri sehingga oksigen yang mengalir ke seluruh darah juga seimbang. Dari keseimbangan ini, seseorang menjalani hidup dengan bahagia dan melupakan bahwa dirinya sedang sakit. Secara psikologis, hal ini sangat bermanfaat untuk pengobatan karena mampu mensugesti pasien.

3) Rangkuman 2
  • Musik berfungsi sebagai hiburan, bisnis, dan amal
  • Musik bermanfaat untuk meningkatkan kecerdasan emosi
  • Musik digunakan untuk terapi atau penyembuhan

4) Tes Formatif 2
Siswa mendengarkan rekaman musik karya Mozart dan mengalisis lompatan-lompatan melodi yang berpengaruh pada kecerdasan manusia. Siswa dikatakan kompeten, apabila berhasil menjawab pertanyaan-pertanyaan berikut!
  1. Apakah judul musik Mozart yang anda dengarkan?
  2. Alat musik apa saja yang digunakan pada musik Mozart yang anda dengarkan?
  3. Sebutkanlah 4 nada pertama musik Mozart yang Anda dengarkan!
  4. Berapa detak jantung anda sebelum dan sesudah mendengarkan musik Mozart?
  5. Gambarkan perasaan anda setelah mendengarkan musik Mozart!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar